ITSK Sugeng Hartono sebagai perguruan tinggi baru yang memiliki visi “Menjadi Perguruan Tinggi Berkarakter, Bertaraf Internasional dan Unggul dalam Enterpreunership Menuju Indonesia Emas”, harus mampu menghasilkan lulusan yang siap bekerja, berdaya saing dan bahkan mampu menciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu diperlukan kurikulum yang mumpuni yang didalamnya memiliki muatan-muatan yang mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang mampu menjawab kebutuhan dunia kerja.
Dalam penyusunan kurikulum wajib merujuk pada peraturan perundangan yang berlaku, diantaranya adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) yang didalamnya terdapat muatan tambahan tentang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), serta memperhatikan perkembangan industry 4.0 dan juga Visi Misi ITSK-SH. Menyikapi hal tersebut, ITSK Sugeng Hartono menyelenggarakan kegiatan Workshop Kurikulum dengan tema “Workshop Penyusunan Kurikulum Institut Tehnologi Sains dan Kesehatan Sugeng Hartono (ITSK-SH) Berbasis SN-Dikti di Era Revolusi Industri 4.0 “ pada tanggal 26 – 31 Januari 2022.
Dalam penyusunan kurikulum ITSK Sugeng Hartono tidak hanya melibatkan unsur internal saja, tetapi juga melibatkan unsur eksternal yaitu stakeholder terkait: pemangku kepentingan, pengguna lulusan dan ekspert kurikulum. Dalam kegiatan ini, ITSK Sugeng Hartono menghadirkan narasumber dari ekspert yaitu Dr. Budi Istiyanto, SE., MM., MH dan Dr. Yudha Yulia, S.Sit., M.Kes. Kegiatan ini juga dihadiri oleh stakeholder terkait yaitu dari Dinas Kesehatan, Organisasi Profesi, perwakilan perbankan, perwakilan perhotelan, perwakilan perusaan/industry, JCI, Kadin, HIPMI, dan lain sebagainya. Dengan melibatkan unsur internal dan eksternal diharapkan kurikulum yang dihasilkan betul-betul bisa relevan dengan dunia kerja dan dapat diimplementasikan dengan baik sehingga mampu menghasilkan lulusan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
